3 HEWAN DI KALIMANTAN YANG TERANCAM PUNAH
1. PESUT MAHAKAM
Pesut
Mahakam adalah mamalia air. Hewan ini hidup di Sungai Mahakam di
Kalimantan Timur (Kaltim) atau di Sungai Kapuas di Kalimantan Barat
(Kalbar). Nama latin dari
hewan ini adalah Orcaella fluminalister. Tapi, World Wide Fund (WWF)
menyebutnya dengan istilah Irrawaddy dolphin.
Pesut mahakam memiliki warna tubuh abu-abu muda sampai tua, mata sipit, memiliki gigi kecil yang ukuran 1 sentimeter sebanyak 17-20 buah bagian atas 15-18 bagian bawah, dan pesut ini tidak memiliki hidung, ewan ini juga menyemburkan air yang keluar dari lubang di area depan wajahnya. Pesut Makaham secara umum memiliki panjang 1,5-2,8 meter dan beratnya di kisaran 114-135 kilogram. Sedangkan bobot pesut yang baru lahir sekitar 12,3 kilogram.
Pesut ini bisa bertahan hidup hingga umur 28-30 tahun. Organ reproduksinya sendiri baru matang saat berusia 3 tahun. Pesut betina akan hamil dalam kurun 9-14 bulan. Sekali melahirkan, pesut ini hanya menghasilkan satu ekor saja loh. Sedangkan untuk hamil lagi, butuh waktu 3 tahun bagi pesut betina.
Pesut biasanya hidup secara berkelompok. Dalam satu kelompok, jumlah pesutnya antara enam hinga sembilan ekor saja. Karakteristik dari pesut ini adalah kemampuan berenangnya yang tergolong lamban, yaitu 25 kilometer/jam.Tapi, pesut ini mampu menyelam selama 30-60 detik dan bisa mencapai 12 menit loh jika dalam keadaan terancam. Nah, jika keadaan dirasa aman, pesut akan 'bersantai' dengan cara muncul ke permukaan sungai, terutama bagian kepalanya.
Pada tahun 2019, pesut mahakam tersisa 80 ekor dan kini hanya terdapat di kalimantan timur dan kalimantan barat. Penyebab pesut mahakam terancam punah adalah kerusakan ekosistemnya seperti banyaknya eceng gondong yang menyebabkan sulitnya pesut mahakam mencari makanan seperti ikan kecil, moluska/siput-siputan, dan udang-udangan. Dan sampah, Upaya pemerintah dalam menyelamatkan hewan ini pun terus dilakukan. Salah satunya adalah membangun hutan mangrove. Tujuannya agar terkelola dengan baik dan sumber makanan pesut akan tersedia.
2. ORANGUTAN
Orang utan adalah spesies primata mamalia terbesar di dunia setelah gorilla,. Hewan berasal dari kalimantan ini bernama latin pongo pygmaeus. Orangutan ini memiliki tubuh yang gemuk besar, berleher besar, tidak mempunyai ekor, kepala yang besar, dan diselimuti bulu yang merah dan coklat.
Orangutan orangutan jantan memiliki berat 50-90 Kg sedangkan orangutan betina 30-50 Kg, tinggi 1,25-1,5 meter, telapak tangan mereka memiliki 5 jari, susunan jari kaki mereka sama seperti susunan jari kaki manusia. Kulit pohon, bunga, dedaunan, buah-buahan, nektar, madu dan jamur.
Orangutan betina akan melahirkan pada usia 7-10 tahun, dengan lama kandungan 8,5-9 bulan, jumlah bayi yang dilahirkan hanya satu, bayi orangutan dapat hidup mandiri dari usia 6-7 tahun. Umur orangutan di alam liar hanya sekitar 45 tahun dan selama hidupnya hanya melahirkan 3 keturunan.
yang menyebabkan mereka terancam punah karena perdagangan ilegal yang mengambil anaknya maka induknya harus dibunuh, penebangan hutan untuk pembukaan lahan
3. BEKANTAN
Bekantan atau monyet hidung panjang Nasalis Larvatus merupakan merupakan satwa endemis pulau kalimantan, sekarang populasi monyet ini hanya ada di kalimantan timur. Monyet ini memiliki hidung yang panjang sampai 10 Cm fungsi hidung ini untuk menarik lawan jenis, warna rambut coklat kemerahan dan putih keabuan, berat tubuh bekantan jantan 16-22 Kg, berat tubuh bekantan betina 7-12 Kg, panjang ekor sekiar 559-762 mm.
Umumnya bekantan memakan buah-buahan dan sayur-sayuran, umur reproduksi untuk betina pada umur 4 tahun dan jantan pada umur 7 tahun, anak bekantan akan tinggal bersama induknyahingga 4-5 tahun, masa hidupbekantan hanya sampai 13 tahun. Penyebab kelangkaan bekantan adalah manusia dan predatornya seperti macan dahan.
3 HEWAN DI KALIMANTAN YANG TERANCAM PUNAH
Reviewed by Tri Wulan Sari
on
Desember 08, 2020
Rating:
Tidak ada komentar: